Relawan Anies di Sumedang Usai Dukung Anies Mengaku Sering Diteror

0 Comments

Relawan Anies – Eka Anugrah, seorang relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) asal Sumedang, Jawa Barat, mengaku sering di teror usai menyatakan dukungannya kepada pasangan calon tersebut.

Eka mengatakan, ia kerap menerima telepon dan pesan singkat dari orang tak di kenal yang mengancamnya. Mereka juga menyebarkan informasi palsu tentang diri nya di media sosial.

“Mereka bilang saya antek asing, komunis, dan sebagainya,” kata Eka kepada Tempo, Sabtu, 24 Desember 2023.

Eka mengaku tidak takut dengan teror tersebut. Ia tetap akan mendukung Anies-Muhaimin dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

“Saya yakin Anies-Muhaimin bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik,” kata Eka.

Teror terhadap relawan Anies -Muhaimin bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, seorang relawan Anies-Muhaimin asal Jakarta juga mengaku di teror oleh orang tak di kenal.

Menanggapi hal ini, tim pemenangan Anies-Muhaimin mengecam aksi teror tersebut. Mereka meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini.

“Kami mengecam keras aksi teror terhadap relawan kami,” kata Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN M Syaugi.

“Kami meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya,” kata Syaugi.

Peristiwa teror terhadap relawan Anies -Muhaimin kembali terjadi. Kali ini, seorang relawan asal Sumedang, Jawa Barat, mengaku sering di teror usai menyatakan dukungannya kepada pasangan calon tersebut.

Eka Anugrah, nama relawan tersebut, mengatakan bahwa ia kerap menerima telepon dan pesan singkat dari orang tak di kenal yang mengancamnya. Mereka juga menyebarkan informasi palsu tentang diri nya di media sosial.

“Mereka bilang saya antek asing, komunis, dan sebagainya,” kata Eka kepada Tempo, Sabtu, 24 Desember 2023.

Eka mengaku tidak takut dengan teror tersebut. Ia tetap akan mendukung Anies-Muhaimin dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

“Saya yakin Anies-Muhaimin bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik,” kata Eka.

Teror terhadap relawan Anies-Muhaimin bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, seorang relawan Anies -Muhaimin asal Jakarta juga mengaku di teror oleh orang tak di kenal.

Menanggapi hal ini, tim pemenangan Anies-Muhaimin mengecam aksi teror tersebut. Mereka meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini.

“Kami mengecam keras aksi teror terhadap relawan kami,” kata Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN M Syaugi.

“Kami meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya,” kata Syaugi.

Aparat keamanan, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia (Polri), telah menyatakan akan mengusut tuntas kasus teror terhadap relawan Anies-Muhaimin.

“Kami akan segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Dedi mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan tim pemenangan Anies-Muhaimin untuk mengungkap kasus ini.

“Kаmі аkаn meminta kеtеrаngаn dаrі kоrbаn dаn ѕаkѕі-ѕаkѕі,” kata Dеdі.

Peristiwa teror terhadap relawan Anies-Muhaimin ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa aksi teror tersebut merupakan bentuk intoleransi dan upaya untuk menghalangi demokrasi.

“Aksi teror terhadap relawan Anies-Muhaimin ini merupakan bentuk intoleransi dan upaya untuk menghalangi demokrasi,” kata Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati.

Baca Juga : Anies Bakal Merujuk Pada Ilmu Pengetahuan Tanggapi Ganja Untuk Kebutuhan Medis

“Aksi ini tidak boleh di biarkan,” kata Khoirunnisa.

Khoirunnisa mendesak aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya.

“Aparat keamanan harus segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya,” kata Khoirunnisa.

Selain mengusut tuntas kasus ini, Khoirunnisa juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi oleh aksi teror tersebut.

“Masyarakat harus tetap menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi oleh aksi teror tersebut,” kata Khoirunnisa.

Peristiwa teror terhadap relawan Anies-Muhaimin ini merupakan tantangan bagi demokrasi di Indonesia. Aksi teror ini menunjukkan bahwa masih ada pihak-pihak yang tidak ingin demokrasi berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menjaga demokrasi dan mencegah terjadinya aksi-aksi intoleransi dan kekerasan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts