Ancaman Penembakan – Calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mendorong agar ancaman penembakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di laporkan ke polisi.
Ganjar mengatakan bahwa ancaman tersebut merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak boleh di biarkan. Ia menilai bahwa ancaman tersebut merupakan bentuk intoleransi dan kekerasan yang harus di lawan.
“Agar ancaman penembakan Anies Baswedan tersebut saya mendorong untuk di laporkan ke polisi. Ini tindakan yang tidak terpuji dan tidak boleh di biarkan. Ini bentuk intoleransi dan kekerasan yang harus di lawan,” kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat (12/8/2023).
Ganjar mengatakan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, perbedaan pendapat tersebut harus di selesaikan dengan cara-cara yang santun dan beradab.
“Perbedaan pendapat itu wajar. Tapi, perbedaan pendapat harus di selesaikan dengan cara-cara yang santun dan beradab. Jangan dengan cara-cara kekerasan,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang majemuk, dengan berbagai macam suku, agama, dan ras.
Baca Juga : Di Samarinda, Hari Ini Melanjutkan Kampanye Anies Baswedan di 2024
“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia adalah negara yang majemuk, dengan berbagai macam suku, agama, dan ras. Saling menghormati dan menghargai perbedaan yang harus kita lakukan,” kata Ganjar.
Ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan muncul di media sosial pada Kamis (11/8/2023). Dalam postingan tersebut, akun tersebut mengancam akan menembak Anies jika tidak mundur dari pencalonan presiden.
Akun tersebut juga mengunggah foto Anies Baswedan dengan tanda silang di atasnya. Akun tersebut juga menuliskan kalimat-kalimat provokatif yang di tujukan kepada Anies.
Ancaman tersebut telah di laporkan ke polisi oleh pihak Anies Baswedan. Polisi telah membuka penyelidikan kasus tersebut.